APAKAH ADA YANG SALAH DENGAN DOAKU?
Kamu menyeretku dalam alunan kalimat merdu tentang doa. Dimana tanganku sejajar tegak dengan dada dan kuangkat wajahku ke atas seakan aku tahu Tuhan disana. Aku berbicara dengan leluasa seakan Tuhan mendengar doaku. Yah, semoga juga Ia mengabulkannya. Kufikir, aku berharap tepat saat yang kupinta adalah Sang Pencipta. Siapa lagi orang yang paling kamu percaya untuk mengabulkan doamu selain Tuhan? Walau Ia memiliki banyak sebutan, aku masih percaya untuk memintanya mengatakan Kun Fayakun pada doaku.
Berbicara tentang doa, aku menyelipkan namamu saat mengucap beberapa kalimat pada Tuhan. Keinginan kecil untuk memulai, keinginan kecil untuk berharap di sela-sela jalannya hidup, keinginan untuk berbicara saat bintang berkedip. Aku melantunkannya, walau terdengar lucu saat aku tersadar.
Saat ini, kugantungkan pesan singkatku dalam kertas dekat jendela. Berharap malaikat utusan Tuhan membukanya saat aku terlelap. Meremas pesanku dalam doa untuk kenyataan esok saatku terbangun. Apakah Ada yang Salah dengan Doaku? Ini hanya pelarasan doa dengan kertas. Yah, semoga saja malaikat mengerti goresan penanya.
Menghadapi sebuah harapan.....
Doaku hari ini, semoga saat kita bertemu kembali aku sempat berbicara tentang anganku lagi. Sampai nanti!
0 comments