RANUM
Ranum terperangkap ke arah barat.
Tempat dimana kali pertama matahari mengeluarkan sinar hangatnya saat pagi tiba.
Disana ternyata merindang.
Jenjangnya batang pinus berjejer rapi menutupi.
Sepi dan sunyi juga telah menjelma jadi tembok pengakhir.
Guratan-guratan tanah juga telah melenyapkan ingatan arah.
Ia hanya tak tahu harus kemana.
Tak ada kicau burung perkutut disana, apalagi merpati putih.
Memang banyak kayu berserakan, tapi tak ada satu pun batu api.
Jadi, bagaimana bisa beraksi?
Bagai mimpi jika bertemu ksatria berkuda putih.
Karena Ia baru saja diperintahkan untuk menghindar dari barat.
Entah apa yang dihindari, mungkin lenyapnya pikiran yang akan mendominasi ini.
Kota terlihat mati dari sini, manusia terlahir hanya sebagai sari.
Tak bisa mengerti apa arti pemilih.
Apalagi pintar berdalih.
Karena kelahiran sudah diberi tanda.
Akan seperti apa identitas diri dari klasifikasi.
Sudah tak mengasihi.
2 comments
Sedih ya, dia sendirian :(
ReplyDeleteIyaaaaaa, mau temenin? hehehe :D
ReplyDelete