TRIP-TO-SABANG: DAY 1

by - Sunday, January 14, 2018

(27/12/15) Akhirnya hari ini tiba juga..... Belajar dari pengalaman kemarin, hari ini saya berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 02.00 dari rumah. Syukurlah ternyata masih banyak sisa waktu untuk check-in dan loading barang ke bagasi. Perjalanan ke Banda Aceh kurang lebih memakan waktu tempuh selama 4 jam 30 menit dengan transportasi udara. Kalau terbang dengan Lion Air akan transit satu kali di Bandara Kualanamu, Medan. Setelah itu baru dilanjutkan perjalanan ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Jangan tanya kalau soal bandara, di Medan memang jauh lebih modern dan bagus dibandingkan dengan Banda Aceh yang menggunakan bangunan lama. 




BANDARA KUALANAMU, MEDAN



BANDARA SULTAN ISKANDAR MUDA, BANDA ACEH

Setibanya di Bandara Sultan Iskandar Muda, saya langsung bergegas mengambil bagasi dan pergi memesan taksi bandara. Saya tidak melihat taksi konvensional seperti Blue Bird di bandara waktu itu dan sepertinya memang tidak ada. Jadi, jika ada wisatawan datang dapat langsung memesan taksi bandara yang biayanya sudah tertera pada brosur (sehingga kita tidak perlu tawar menawar lagi). Tujuan saya waktu itu adalah Banda Aceh (Kota) dengan tarif Rp100.000,00 karena saya mau singgah ke rumah teman terlebih dahulu, baru dilanjutkan berangkat ke pelabuhan. Hmmm sayangnya saya lupa waktu tempuh dari bandara ke kota berapa lama, mungkin sekitar hampir satu jam... Sepanjang perjalanan saya diajak melewati jalan desa dengan bapak supir yang ramah juga senang bercerita. Terutama soal 'kopi spesial Aceh' hahaha. 


Setelah sampai di rumah teman saya, kami langsung bergegas ke Pelabuhan Ulee Lheue (perjalanan tidak sampai setengah jam rasanya sudah sampai). Sesampainya di pelabuhan kami langsung pesan tiket kapal seharga Rp26.500,00 per orang.


Oh iya, bagi yang bertanya-tanya apakah kalau pergi ke Aceh wajib memakai baju tertutup atau jilbab bagi yang wanita? Sebenarnya tidak wajib bagi wisatawan (khususnya wanita), namun saya tetap memilih untuk memakai pakaian seperti itu sebagai bentuk penghormatan saja. Kalau kata pepatah sih 'Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung'. Nah... kalau sudah sampai di Sabang silakan untuk memakai pakaian seperti biasa alias tidak perlu memakai jilbab. Budaya di Sabang lebih terbuka daripada di Aceh karena sudah banyak wisatawan mancanegara yang mondar-mandir kesana. 

Sambil menunggu kapal, kami memutuskan untuk makan mie Aceh di kedai yang ada di pelabuhan. Harga mie Aceh waktu itu kalau tidak salah sekitar Rp15.000,00 saja. Rasanya pun cukup enak dan kaya rempah. 


  

Sekitar pukul 13.30 kami sudah naik ke kapal untuk menyebrang. Sambil menunggu kapal berangkat, kami membeli jajanan lokal di kapal yaitu martabak dan mie Aceh mini (kalau tidak salah harganya antara Rp5000,00 atau Rp10.000,00 saja). Yaaaa.........dan begini lah suasana kapal yang kami naiki. Bagaimana jika membawa mobil? Apakah kapal ini juga bisa mengangkut mobil? Ya tentu saja bisa.. Mobil juga bisa masuk ke kapal ini tetapi dengan harga tiket yang berbeda yaa. Jenis kapal ini kurang lebih sama seperti kapal yang menyebrang dari Banyuwangi-Bali atau dari Merak-Lampung. Muatan yang dibawa tidak hanya orang tetapi juga kendaraan. Penggolongan tiket yang tersedia yaitu tiket VIP dan tiket biasa. Kalau kalian membeli tiket VIP akan disediakan ruangan yang lebih eksklusif. Sedangkan untuk pengguna tiket biasa dipersilakan untuk memilih lokasi tempat duduk yang tersedia. Kami lebih memilih untuk duduk di bagian paling atas kapal agar dapat melihat pemandangan dengan jelas. 

  


  

  

Perjalanan dari Pelabuhan Ulee Lheue - Balohan ini kurang lebih memakan waktu selama tiga jam. Akhirnya sekitar pukul 16.30 kami sampai di Pelabuhan Balohan. Seperti ini lah suasana kapal dan Pelabuhan Balohan yang dapat dibilang cukup ramai karena sudah memasuki akhir tahun. 




Oh iya... Selama di kapal kami juga berkenalan dengan rombongan abang dari Medan yang juga ingin berlibur ke Sabang. Namun kami berpencar menuju penginapan masing-masing. Rombongan mereka menginap di Gapang sedangkan saya di Iboih. Perjalanan menuju Iboih masih harus menggunakan kendaraan lagi dan saya pun memutuskan untuk naik bentor (becak motor). Nah.....lagi-lagi untuk harganya saya lupa mencatat hehehehe tapi jika kalian ingin ke Iboih dari Balohan bisa menghubungi Bang Sony ya di nomor 0852-7031-4681 (semoga belum ganti nomor ya! hahaha). Melalui Bang Sony kalian juga bisa menyewa motor untuk berkeliling kota Sabang :) 



Perjalanan ke Iboih kurang lebih satu setengah jam melewati jalan desa. Itu pun dengan beberapa kali pemberhentian yaitu beli makan dan foto-foto bareng sapi. Hahahaha. Sekitar pukul 18.00 akhirnya kami sampai di Iboih. Namun dari Iboih ke tempat penginapan saya masih perlu berjalan kaki atau bisa menggunakan speed boat. Karena hari ini adalah hari pertama kami, maka kami dijemput oleh orang penginapan menggunakan speed boat. Jaraknya sangat dekat kok, mungkin kalau jalan kaki santai hanya perlu 3-5 menit saja. 

................. to be continued

You May Also Like

0 comments